Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
· SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
· Berpegang pada prosedur yang relatif standar
· Menangani data rinci
· Berfokus historis
· Menyediakan informasi pemecahan minimal
Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain :
· Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
· Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
· Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:
· Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
· Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
· Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :
· SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
· SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
· Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
· Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
· Meningkatkan efisiensi
· Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
· Meningkatkan sharing knowledge
· Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
2 komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain :
· Spesialis Informasi
· Akuntan
Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:
· Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
· Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
· Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
· Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan menjadi 2, yaitu :
· Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
· Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna.
Adapun kerangka kerja sistem informasi dibagi menjadi 2 yang utama yaitu : Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
· Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
· Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
· Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
· Sistem pemrosesan transaksi
mendukung proses operasi bisnis harian.
· Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
· Sistem pelaporan manajemen
yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
· Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
· Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi?
· Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?
· Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
· Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
· Meningkatkan efisiensi
· Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
· Meningkatkan sharing knowledge
· menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
Diposkan 6th January oleh Shiena Anan
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
· SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
· Berpegang pada prosedur yang relatif standar
· Menangani data rinci
· Berfokus historis
· Menyediakan informasi pemecahan minimal
Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain :
· Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
· Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
· Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:
· Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
· Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
· Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :
· SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
· SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
· Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
· Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
· Meningkatkan efisiensi
· Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
· Meningkatkan sharing knowledge
· Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
2 komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain :
· Spesialis Informasi
· Akuntan
Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:
· Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
· Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
· Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
· Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan menjadi 2, yaitu :
· Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
· Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna.
Adapun kerangka kerja sistem informasi dibagi menjadi 2 yang utama yaitu : Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
· Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
· Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
· Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
· Sistem pemrosesan transaksi
mendukung proses operasi bisnis harian.
· Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
· Sistem pelaporan manajemen
yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
· Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
· Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi?
· Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?
· Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
· Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
· Meningkatkan efisiensi
· Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
· Meningkatkan sharing knowledge
· menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
BAB II
PROSES BISNIS DAN DATA SIA
PROSES BISNIS DAN DATA SIA
Sistem akuntansi bersifat kompleks , dan banyak keahlian diperlukan untuk mengevaluasikan SIA. Akuntan perlu untuk meninjau ulang dokumentasi, melakukan wawancara, dan mengamati transaksi untuk memahami sistem akuntansi klien. Yang perlu diketahui oleh para akuntan yaitu :
1. mengetahui informasi apa yang harus dicari
2. mengetahui di mana mereka bisa mendapatkan informasi
3. mengembangkan rencana untuk memperoleh informasi
4. menyusun informasi dengan cara yang penuh arti
1. mengetahui informasi apa yang harus dicari
2. mengetahui di mana mereka bisa mendapatkan informasi
3. mengembangkan rencana untuk memperoleh informasi
4. menyusun informasi dengan cara yang penuh arti
PROSES DAN KEJADIAN BISNIS
Proses bisnis merupakan seperangkat aktivitas yang dilakukan oleh suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan, serta menjual barang dan jasa. Proses bisnis dapat disusun menjadi tigas siklus transaksi utama:
• Siklus pemerolehan/pembelian yang mengacu pada proses pembelian barang dan jasa.
• Siklus konversi yang mengacu pada proses mengubah sumber daya yang diperoleh menjadi barang-barang dan jasa.
• Siklus Pendapatan yang mengacu pada proses menyediakan barang dan jasa untuk pelanggan.
Fungsi khusus dalam siklus pemerolehan meliputi perjanjian dengan para pemasok, menerima barang dan jasa, mencatat klaim, dan melakukan pembayaran kas. Terdapat juga fungsi khusus di dalam siklus pendapatan pada dasarnya sama dan meliputi permintaan informasi pelanggan, perjanjian,dengan para pelanggan
Pada sistem manual, dokumen sumber, jurnal, buku besar, dan buku besar pembantu digunakan. Pada umumnya dalam penggunaan komputerisasi perusahaan menggunakan dokumen sumber dan file data. Dua jenis penting dari file adalah file induk dan file transaksi.
Proses bisnis merupakan seperangkat aktivitas yang dilakukan oleh suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan, serta menjual barang dan jasa. Proses bisnis dapat disusun menjadi tigas siklus transaksi utama:
• Siklus pemerolehan/pembelian yang mengacu pada proses pembelian barang dan jasa.
• Siklus konversi yang mengacu pada proses mengubah sumber daya yang diperoleh menjadi barang-barang dan jasa.
• Siklus Pendapatan yang mengacu pada proses menyediakan barang dan jasa untuk pelanggan.
Fungsi khusus dalam siklus pemerolehan meliputi perjanjian dengan para pemasok, menerima barang dan jasa, mencatat klaim, dan melakukan pembayaran kas. Terdapat juga fungsi khusus di dalam siklus pendapatan pada dasarnya sama dan meliputi permintaan informasi pelanggan, perjanjian,dengan para pelanggan
Pada sistem manual, dokumen sumber, jurnal, buku besar, dan buku besar pembantu digunakan. Pada umumnya dalam penggunaan komputerisasi perusahaan menggunakan dokumen sumber dan file data. Dua jenis penting dari file adalah file induk dan file transaksi.
BAB III
MENDOKUMENTASI SISTEM AKUNTANSI
MENDOKUMENTASI SISTEM AKUNTANSI
Akuntan sering kali memperoleh informasi dari berbagai macam sumber. Dengan menyatukan informasi dan mengembangkan diagram, mereka dapat memperoleh suatu pemahaman yang lebih baik dari sebuah sistem. Oleh karena itu, diagram menawarkan suatu cara efektif untuk mengkomunikasikan informasi tentang proses bisnis dan sistem akuntansi kepada para pemakai.
Aktivitas UML disajikan dengan cara grafis, karena berbagai derajat perincian akan dibutuhkan, tergantung pada penggunaannya, dua tingkat diagram aktivitas dikembangkan, yaitu overview diagram dan detailed diagaram. Displin dalam pembuatan diagram kejadian akan membawa ke arah suatu pemahaman yang lebih baik.
Aktivitas UML disajikan dengan cara grafis, karena berbagai derajat perincian akan dibutuhkan, tergantung pada penggunaannya, dua tingkat diagram aktivitas dikembangkan, yaitu overview diagram dan detailed diagaram. Displin dalam pembuatan diagram kejadian akan membawa ke arah suatu pemahaman yang lebih baik.
BAB IV
MENGIDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS
MENGIDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS
Laporan COSO mengidentifikasikan lima komponen pengendalian internal yang berpengaruh terhadap kemampuan organisasi dalam mencapai sasaran pengendalian :
1. Lingkungan pengendalian
2. Penentu risiko
3. Aktivitas pengendalian
a. Penelaahan kinerja
b. Pemisahan tugas
c. Pengendalian aplikasi
d. Pengendalian umum
4. Informasi dan Komunikasi
5. Pengawasan
1. Lingkungan pengendalian
2. Penentu risiko
3. Aktivitas pengendalian
a. Penelaahan kinerja
b. Pemisahan tugas
c. Pengendalian aplikasi
d. Pengendalian umum
4. Informasi dan Komunikasi
5. Pengawasan
Ø Risiko pelaksanaan yang umum untuk dua transaksi siklus pendapatan adalah sebagai berikut :
1. Penyerahan barang dan jasa :
• Diperbolehkan penjualan atau layanan jasa yang tidak terotorisasi
• Penjualan atau layanan jasa yang terotorisasi tidak terjadi, terlambat, atau digandakan tanpa sengaja
• Jenis barang dan jasa salah
• Kuantitas atau kualitas salah
• Pelanggan atau alamat salah
2. Penerimaan kas:
• Kas tidak diterima atau terlambat diterima
• Jumlah kas yang diterima salah
1. Penyerahan barang dan jasa :
• Diperbolehkan penjualan atau layanan jasa yang tidak terotorisasi
• Penjualan atau layanan jasa yang terotorisasi tidak terjadi, terlambat, atau digandakan tanpa sengaja
• Jenis barang dan jasa salah
• Kuantitas atau kualitas salah
• Pelanggan atau alamat salah
2. Penerimaan kas:
• Kas tidak diterima atau terlambat diterima
• Jumlah kas yang diterima salah
Ø Pengendalian arus kerja yaitu :
a. Pemisahan tugas
b. Penggunaan informasi dari kejadian sebelumnya untuk mengendalikan aktivitas
c. Urutan kejadian yang diharuskan
d. Menindaklanjuti kejadian
e. Dokumen bernomor urut
f. Pencatatan agen internal yang bertanggung jawab atas kejadian dalam suatu proses
g. Pembatasan akses ke aset dan informasi
h. Rekonsilisasi catatan dengan bukti fisik aset
a. Pemisahan tugas
b. Penggunaan informasi dari kejadian sebelumnya untuk mengendalikan aktivitas
c. Urutan kejadian yang diharuskan
d. Menindaklanjuti kejadian
e. Dokumen bernomor urut
f. Pencatatan agen internal yang bertanggung jawab atas kejadian dalam suatu proses
g. Pembatasan akses ke aset dan informasi
h. Rekonsilisasi catatan dengan bukti fisik aset
Ø Pengendalian input :
a. Menu pencarian yang menyediakan daftar nilai yang mungkin untuk dimasukan
b. Pemeriksaan record untuk menentukan apakah data yang dimasukan konsisten dengan data yang dimasukan di tabel terkait
c. Konfirmasi data yang dimasukan oleh pengguna dengan menampilkan data terkait dari tabel lain
d. Pengendalian integritas referensi untuk memastikan bahwa record kejadian terkait dengan record file induk yang benar
e. Pemeriksaan format untuk membatasi data yang dimasukkan ke teks, nomor, dan tanggal
f. Aturan validasi untuk membatasi data yang dapat dimasukkan ke nilai tertentu
g. Penggunaan default dari data yang dimasukkan di sesi sebelumnya
h. Pembatasan terhadap dbiarkannya field kosong
i. Pembuatan field yang berfungsi sebagai kunci primer
j. Nilai yang dihasilkan oleh komputer yang dimasukkan dalam record
k. Total pengendalian batch dilakukan sebelum entri data dibandingkan dengan hasil pencetakan setelah entri data
l. Penjualan laporan edit atas kesalahan-kesalahan sebelum posting
m. Laporan pengecualian yang mendaftar kasus-kasus di mana default ditolak atau di mana nilai tidak bisa dimasukkan
a. Menu pencarian yang menyediakan daftar nilai yang mungkin untuk dimasukan
b. Pemeriksaan record untuk menentukan apakah data yang dimasukan konsisten dengan data yang dimasukan di tabel terkait
c. Konfirmasi data yang dimasukan oleh pengguna dengan menampilkan data terkait dari tabel lain
d. Pengendalian integritas referensi untuk memastikan bahwa record kejadian terkait dengan record file induk yang benar
e. Pemeriksaan format untuk membatasi data yang dimasukkan ke teks, nomor, dan tanggal
f. Aturan validasi untuk membatasi data yang dapat dimasukkan ke nilai tertentu
g. Penggunaan default dari data yang dimasukkan di sesi sebelumnya
h. Pembatasan terhadap dbiarkannya field kosong
i. Pembuatan field yang berfungsi sebagai kunci primer
j. Nilai yang dihasilkan oleh komputer yang dimasukkan dalam record
k. Total pengendalian batch dilakukan sebelum entri data dibandingkan dengan hasil pencetakan setelah entri data
l. Penjualan laporan edit atas kesalahan-kesalahan sebelum posting
m. Laporan pengecualian yang mendaftar kasus-kasus di mana default ditolak atau di mana nilai tidak bisa dimasukkan
Ø Pengendalian umum disusun menjadi empat kategori berikut ini :
a. Perencanaan Sistem Informasi
b. Pengorganisasian Fungsi Teknologi Informasi
c. Identifikasi dan Pengembangan Solusi SI
d. Penerapan dan Pengoperasian Sistem Akuntansi
a. Perencanaan Sistem Informasi
b. Pengorganisasian Fungsi Teknologi Informasi
c. Identifikasi dan Pengembangan Solusi SI
d. Penerapan dan Pengoperasian Sistem Akuntansi
Ø Penelaahan Kinerja :
a. Pembuatan anggaran , proyeksi, standar, atau hasil periode sebelumnya melalui pemeliharaan file
b. Penggunaan laporan untuk membandingkan hasil aktual dengan anggaran, proyeksi, standar, atau hasil periode sebelumnya
c. Tindakan perbaikan, jika diperlukan , untuk meningkatkan kinerja dan atau merevisi data acuan yang sesuai ditabel induk
a. Pembuatan anggaran , proyeksi, standar, atau hasil periode sebelumnya melalui pemeliharaan file
b. Penggunaan laporan untuk membandingkan hasil aktual dengan anggaran, proyeksi, standar, atau hasil periode sebelumnya
c. Tindakan perbaikan, jika diperlukan , untuk meningkatkan kinerja dan atau merevisi data acuan yang sesuai ditabel induk
SUMBER : Buku SISTEM INFORMASI AKUNTANSI , oleh Dasaratha V. Rama & Frederick L. Jones