Tayangan halaman minggu lalu

Minggu, 24 Juni 2012

tugas ke 23 suktur organisasi

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi
Salah satu  cara untuk mencapai  kemampuan  mengelola  suatu perusahaan  yang baik adalah  menentukan struktur formal organisasi. Adanya  struktur organisasi  yang jelas akan  memudahkan para anggota  organisasi melihat bagaimana organisasi  disusun,  sehingga masing-masing  mengetahui  tugasnya secara jelas  serta jika terdapat  persoalan  yang ingin  dipecahkan  penyelesaiannya lebih mudah didapat  (Husein umar:2005:392)
Struktur organisasi  dapat didefinisikan  sebagai mekanisme  formal di mana organisasi dikelola. Struktur organisasi  menunjukan kerangka  dan susunan  perwujudan  pola tetap hubungan–hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang  menunjukan kedudukan tugas dan wewenang  dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung   unsur-unsur spesialisasi kerja, stndarisasi, koordinasi, sentralisasi atau disentralisasi dalampembuatankeputusan  dan besaran (ukuran)  satuankerja.
Adapun faktor-faktor  utama yang menentukan  perancangan struktur organisasi sebagai berikut:
  1. Strategi  Organisasi  untuk mencapai  tujuannya. Strategi akan menjelaskan  bagaimana  aliran wewenang  dan saluran komunikasi   dapat disusun  di antara para manajer  dan bawahan.  Aliran kerja sangat  dipengaruhi strategi, sehingga  bila strategi  berubah  maka struktur  organisasi  juga  berubah.
  2. Teknologi yang digunakan.  Perbedaan teknologi  yang digunakan  untuk memproduksi barang-barang  atau jasa akan membedakan  bentuk  struktur  organisasi, sebagai contoh  perusahaan  mobil yang  mempergunakan  teknologi industri  massal akan  memerlukan tingkat  standarisasi dan spesialisasi  yanglebih tinggi  dibandingkan  perusahaan industri pakaian jadi yang mengutamakan perubahan mode.
  3. Anggota (karyawan)  dan orang-orang  yang terlibat  dalam organisasi.  Kemampuan  mereka untuk  bekerjasama harus  diperhatikan  dalam merancang  struktur organisasi. Kebutuhan  manajer  dalam pembuatan keputusan  juga  akan mempengaruhi  saluran komunikasi, wewenang  dan hubungan di antara satuan-satuan kerja  pada rancangan struktur organisasi seperti pelanggan, supplier  dan sebagainya  perlu  dipertimbangkan dalam penyusunan  struktur.
  4. Ukuran organisasi besarnya  organisasi  secara keseluruhan maupun satuan-satuan  kerjanya akan sangat mempengaruhi  struktur  organisasi  akan semakin kompleks  dan harus  dipilih  bentuk  struktur  yang tepat.
Sedangkan unsur-unsur  struktur organisasi  terdiri dari:
  1. Spesialisasi kegiatan  berkenaan  dengan spesifikasi  tugas-tugas  individual  dan kelompok kerja  dalam organisasi  (pembagian kerja)  dan penyatuan  tugas-tugas   tersebut menjadi   satuan-satuan kerja   (departementalisasi)
  2. Standarisasi  kegiatan, merupakan  prosedur-prosedur  yang digunakan  organisasi  untukmenjamin  terlaksananya  kegiatan seperti  yang direncanakan .
  3. Koordinasi  kegiatan  menunjukan  prosedur-prosedur  yangmengintegrasikan  fungsi-fungsi satuan-satuan  kerja dalam  organisasi .
  4. Sentralisasi dan desentralisasi  pembuatan keputusan  yangmenunjukan lokasi  (letak)  kekuasaan pembuatan  keputusan.
  5. Ukuran satuan kerja menunjukan  jumlah karyawan  dalam suatu  kelompok kerja.
Pembagian kerja
Tujuan suatu organisasi  adalah untuk mencapai tujuan  dimana individu-individu   tidak dapat mencapai sendiri.  Kelompok dua atau lebih  orang yang bekerja bersama   secara koopeatif  dan dikoordinasikan  dapat mencapai hasil  lebih  daripada dilakukan  perseorangan. Konsep ini  disebut SYNERGY. Tiang dasar pengorganisasian  adalah prinsip pembagian   kerja (divisi of labor) yang memungkinkan Synergi terjadi.
Sebagai contoh, pembagian  kerja dalam team  sepak bola : diamana ada  manajer tim, kepala  pelatih, asisten pelatih,  dokter tim,  penjaga gawang, dan pemain lainnya. Pembagian kerja ini  efektif  karena hanya bila  hanya komponen  kecildari pekerjaan  yang dilaksanakan   kualifikasi personalia  yang rendah digunakan dan latihan  jabatan lebih mudah.  Gerakan-gerakan ndan perpindahan  yang percuma  dari komponenpekerja  yang besar diminimumkan .  Lebih dari itu  pembagian  pekerjaan  mengarahkan   penanaman  pada peralatan dan  mesin-mesin  yang efisien  untuk meningkatkan produktivitas.
Namun demikian,  beberapa penulis  telah  menunjukan adanya  konsekuensi-konsekuensi  pada perilaku  karyawan  sehubungan   dengan pembagian kerja   bila hal ini dilaksanakan   secara ekstrim  ini akan menimbulkan kebosanan  keletihan,  monoton dan kehilangan motivasi  yang dapat  menghasilkan  ketidak efisienan  dan bukan efisiensi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar