Struktur Organisasi
Salah
satu cara untuk mencapai kemampuan mengelola
suatu perusahaan yang baik adalah menentukan struktur formal
organisasi. Adanya struktur organisasi yang jelas akan
memudahkan para anggota organisasi melihat bagaimana
organisasi disusun, sehingga masing-masing mengetahui
tugasnya secara jelas serta jika terdapat persoalan
yang ingin dipecahkan penyelesaiannya lebih mudah
didapat (Husein umar:2005:392)
Struktur
organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme formal
di mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka
dan susunan perwujudan pola tetap hubungan–hubungan diantara
fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang
yang menunjukan kedudukan tugas dan wewenang dan tanggung
jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur ini
mengandung
unsur-unsur spesialisasi kerja, stndarisasi, koordinasi, sentralisasi
atau disentralisasi dalampembuatankeputusan dan besaran (ukuran)
satuankerja.
Adapun
faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur
organisasi sebagai berikut:
- Strategi Organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun di antara para manajer dan bawahan. Aliran kerja sangat dipengaruhi strategi, sehingga bila strategi berubah maka struktur organisasi juga berubah.
- Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur organisasi, sebagai contoh perusahaan mobil yang mempergunakan teknologi industri massal akan memerlukan tingkat standarisasi dan spesialisasi yanglebih tinggi dibandingkan perusahaan industri pakaian jadi yang mengutamakan perubahan mode.
- Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Kemampuan mereka untuk bekerjasama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi. Kebutuhan manajer dalam pembuatan keputusan juga akan mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan hubungan di antara satuan-satuan kerja pada rancangan struktur organisasi seperti pelanggan, supplier dan sebagainya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur.
- Ukuran organisasi besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi akan semakin kompleks dan harus dipilih bentuk struktur yang tepat.
- Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja (departementalisasi)
- Standarisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi untukmenjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan .
- Koordinasi kegiatan menunjukan prosedur-prosedur yangmengintegrasikan fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi .
- Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan yangmenunjukan lokasi (letak) kekuasaan pembuatan keputusan.
- Ukuran satuan kerja menunjukan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.
Tujuan
suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan dimana individu-individu
tidak dapat mencapai sendiri. Kelompok dua atau lebih orang
yang bekerja bersama secara koopeatif dan dikoordinasikan
dapat mencapai hasil lebih daripada dilakukan perseorangan.
Konsep ini disebut SYNERGY. Tiang dasar pengorganisasian
adalah prinsip pembagian kerja (divisi of labor) yang memungkinkan
Synergi terjadi.
Sebagai
contoh, pembagian kerja dalam team sepak bola : diamana
ada manajer tim, kepala pelatih, asisten pelatih,
dokter tim, penjaga gawang, dan pemain lainnya. Pembagian kerja
ini efektif karena hanya bila hanya komponen
kecildari pekerjaan yang dilaksanakan kualifikasi
personalia yang rendah digunakan dan latihan jabatan lebih
mudah. Gerakan-gerakan ndan perpindahan yang percuma
dari komponenpekerja yang besar diminimumkan . Lebih dari
itu pembagian pekerjaan mengarahkan penanaman
pada peralatan dan mesin-mesin yang efisien untuk
meningkatkan produktivitas.
Namun
demikian, beberapa penulis telah menunjukan adanya
konsekuensi-konsekuensi pada perilaku karyawan sehubungan
dengan pembagian kerja bila hal ini dilaksanakan
secara ekstrim ini akan menimbulkan kebosanan keletihan,
monoton dan kehilangan motivasi yang dapat menghasilkan
ketidak efisienan dan bukan efisiensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar